Latest News

Wednesday, February 17, 2021

DIA MAU PECAH BELAH BANGSA


*DIA MAU PECAH BELAH BANGSA*

*Akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando angkat bicara soal heboh kasus pelaporan* GAR ITB terhadap Din Syamsuddin. Laporan terhadap Din Syamsuddin yang notabene eks Ketua Umum PP Muhammadiyah itu belakangan disinyalir karena isu soal radikal.

*Menurut dia, kabar itu sebenarnya salah*. Sebab GAR ITB sejauh ini tak pernah menyematkan istilah radikal pada Din, yang merupakan anggota Majelis Wali Amanat ITB. Akan tetapi, menurut dia, penting untuk menilai apakah Din layak dikategorikan radikal atau tidak.

*“Karena ini berdampak serius dalam proses perang dalam melawan kaum Islamis radikal* di Indonesia,” katanya dikutip Cokro TV, Selasa 16 Februari 2021.

*Kata Ade, belakangan memang dia melihat banyak pihak yang bersimpati padanya.* Namun Ade menilai, itu karena banyak pihak yang tak mengikuti jejak Din beberapa tahun terakhir. Dulu, kata dia, Din memang merupakan tokoh muslim moderat yang acap menjembatani antar umat beragama.

*“Namun kebencian Din pada pemerintah saat ini membuatnya membabi buta.* Dia bukan lagi kritis ke pemerintah, tapi sudah pada tahap menyebar kebencian dan berusaha memecah belah bangsa,” katanya.

*Dia lantas mencontohkan pada 5 Oktober 2020 lalu, Din menyebar surat kepada publik* seolah ditujukan kepada Presiden Jokowi. Surat itu di dalamnya berisi menyebarkan tuduhan bahwa ada teror terhadap lambang simbol, dan pemuka Islam. Dia menuduh ada rentetan tindak kekerasan penganiayaan, hingga pembunuhan ulama, imam, dai, tokoh agama.

*“Din juga mengancam jika dibiarkan tidak mustahil ulama akan kehilangan sabar* untuk menegakkan hukum dengan cara sendiri. Kalau itu bicara pakai fakta, kita tentu akan mendukung Din. Tapi masalahnya dia cuma asal bicara,” katanya.

*Soal radikal,Din Syamsuddin pantas dibela?*

*Lebih jauh, Ade kemudian menganggap jika kebohongan macam itu akan bisa menumbuhkan* *perpecahan bangsa.*
*Kekacauan pikiran Din,kata Ade,juga terlihat dalam beberapa peristiwa serius lainya.* “Pada 2019, Din berkomentar pedas terhadap MK yang menolak gugatan kubu Prabowo untuk membatalkan hasil pilpres 2019.”
“Ketika itu Din tiba-tiba menyatakan ada ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam proses pengadilan di MK yang memutus sengketa Pilpres. Banyak fakta dan dalil hukum yang didalami katanya,” kata dia.

*Di saat pandemi,Din juga dianggap serampangan mengkritik konser amal secara virtual* yang digelar BPIP dalam rangka pengumpulan amal dana untuk membantu korban corona. Menurut dia konser itu adalah bukti bahwa pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat.

*“Ini cacat pikir yang jelas.* Bagaimana mungkin acara pengumpulan dana digambarkan sebagai kegembiraan di atas penderitaan rakyat.”

*“Begitu juga di sebuah opening speech, sebuah webinar tentang pemakzulan presiden,* Din dengan sembarangan menyatakan bahwa menurut teori politik Islam, pemerintah Indonesia adalah pemerintah diktator, sehingga sudah memenuhi syarat untuk dimakzulkan,” kata dia lagi.

*Tak cuma itu,Din juga mengatakan masyarakat tak boleh segan melawan pemerintah* yang melanggar konstitusi. Di lain kesempatan, dia juga menuduh presiden Jokowi telah memberikan ruang gerak berkembangnya komunisme tumbuh tanpa melakuan apapun juga.

*“Itu rekam jejak Din Syamsuddin*, apa yang dilakukan GAR ITB sejalan dan masuk akal, untuk menghabisi kaum radikal. Karena dia *Din Syamsuddin bukan sekadar kritis,tapi memprovokasi*, dan *memecah belah bangsa, wajar KASN kemudian menindaknya*,” kata dia lagi.

Rendra Saputra - Hops.ID16/02/2021 13:03
Ade Armando dalam saluran Youtube CokroTV. Foto: Youtube/CokroTV

No comments:

Post a Comment

Tags

3 Denny Siregar (14) Aoky Vera (11) 1 Ade Armando (7) 2 Raja Bonar (7) Ninoy N Karundeng (7) Eko Kuntadhi (6) 4 Rudi S Kamri (5) Andre Vincent W (5) Iyyas Subiakto (4) Perangi Radikalisme (4) Analisis Politik (3) Politik (3) Surat Terbuka (3) BUMN (2) Birgaldo Sinaga (2) Dugaan Rekayasa (2) Jubir Teroris (2) Kejahatan Organisasi (2) Pembohongan Publik (2) Perangi Teroris (2) Tingkah Laku (2) Tirta (2) Tito Gatsu (2) Ajaran Nabi (1) Akhmad Sahal (1) Aneh Bin Nyata (1) Aoki Vera - Live (1) Aroma Koruptor (1) Asi News (1) Azab DKI (1) Balap Mobil (1) Banjir Jakarta (1) Benahi DKI (1) Berita Sidang (1) Biografi Ade Armando (1) Dikormersialisasi (1) Diluar Logika (1) Dosen Universitas (1) Dugaan Cina (1) Fakta Sejarah (1) Fraksi Tv (1) Gratis Masuk Sekolah (1) Gubernur DKI (1) Hafal Alquran (1) Halal Dan Haram (1) Hutang Negara (1) Ideologi Negara (1) Instrospeksi Diri (1) Janji Politikus (1) Jaya Wijaya (1) Joko Widodo (1) Jubir FPI (1) Kadrun Berjatuhan (1) Kebobrokan Pejabat (1) Kebodohan Gubernur (1) Kebohongan Pejabat (1) Ken Setiawan (1) Korupsi (1) Kura-Kura (1) Maling Teriak Maling (1) Masalah Reklamasi (1) Melengserkan Jokowi (1) Membela Negara (1) Mobil Kalengkaleng (1) NKRI Harga Mati (1) Neo PKI (1) Nyai Dewi Tanjung (1) Orde Baru (1) Organisasi Bermasalah (1) Ormas Bermasalah (1) Pancasila (1) Pembongkar Kasus (1) Perangi Korupsi (1) Prilaku DPR RI (1) Proxy War (1) Raja Bonar (1) Rencana Menjatuhkan (1) Revisi UU KPK (1) Sarang Teroris (1) Sejarah Kelam (1) Setia Kecurangan (1) Siapa Raja Bonar (1) Situs Dialihkan (1) Soal Banjir (1) Suara Rakyat (1) Syarat Jadi Presiden (1) Terlalu Go3blog (1) Tidak Berlangsungkawa (1) Tolak Wisata Halal (1) Tunggangi Papua (1) Umat Islam (1) Vaksin (1) Wakil Rakyat (1) Wanita Jepang (1) William (1) Wisata Netral (1)