Wednesday, March 31, 2021
[Andre V Wenas] Fenomena Terorisme, Harta Karun Cendana, Kisruh Partai Demokrat dan Prahara Grup Aksa-JK
Bibitnya harus dihabisi
Keras, Said Aqil Sebut Dua Aliran Ini Harus Dihabisi dari Indonesia Kalau Mau Berantas Terorisme

Riau24.com
2021/03/30 16:33
Ikuti

Said Aqil Siroj
RIAU24.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menuding aliran wahabi dan salafi sebagai pintu masuk gerakan terorisme di Indonesia. Kedua golongan ini disebutnya paling getol menyalahkan orang yang tidak mengikuti ajarannya.
"Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi," kata Said Aqil dalam webinar bertajuk 'Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial', Selasa (30/3/2021) seperti dilansir Inews.
Sejauh yang diketahui, kata dia, siapapun orang yang masuk ke dalam ajaran wahabi, maka orang tersebut berpeluang untuk melakukan aksi terorisme. Mereka sudah berani menghalalkan tindakan pembunuhan.
Begitu juga dengan ajaran Salafi, tuturnya, ajaran yang dianggap ekstrem. Hal yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di zaman Rasulullah dianggap Bit'ah atau sesat. Sama seperti Wahabi, ajaran ini bisa mengajarkan golongannya untuk menghalalkan pembunuhan bagi mereka yang dianggap tidak sejalan.
"Artinya, kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin hadapi atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi, benihnya. Pintu masuknya yang harus dihabisin," kata dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat mewaspadai ancaman gerakan-gerakan terorisme. Sel-sel terorisme hingga saat ini masih ada di tengah masyarakat.
"Ternyata masih ada sel-sel itu. Kadang-kadang dia tidak muncul, tapi satu ketika dia tiba-tiba muncul, jadi masyarakat harus terus waspada," kata Ma'ruf usai meninjau vaksinasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3/2021).
Ma'ruf berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat membantu aparat memberi edukasi bahaya radikalisme dan terorisme.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan terorisme tidak ada kaitanya dengan agama apapun. Sebab, tidak ada satu pun ajaran agama yang menyuruh melakukan kekerasan hingga menyebabkan korban jiwa.***
Lihat artikel asli
Tuesday, March 30, 2021
[Asi News] Part 1 Histeris,Ternyata Ini Prinsip Ahok Yang Membuat Anies Terperosok,Warga Menangis, Part 2 DKI Menyesal
FPI, SARANG PEMBIBITAN TERORIS
Syarat Menjadi Presiden & Wakil
[Rudi S Kamri] 7 Tuduhan Rizieq Shihab Kepada Pemerintah Ibarat Jurus Dewa Mabuk Menjelang Kalah Dan Tempuruk
[Ade Armando] RIZIEQ, AMIEN, DIEN TURUT BERTANGGUNGJAWAB ATAS TRAGEDI MAKASSAR
Monday, March 29, 2021
Terorrris Tidak Beragama, Bulshiiit !
Sunday, March 28, 2021
[Andre Vincent W] Setelah Politisasi Agama, Ada Lagi yang Lebih Licin: Politisasi Pancasila dan Politisasi Jokowi
Wednesday, March 24, 2021
Teriak Sejadi-jadinya, Ferdinand Hutahaean: Tangkap Anies! Boroknya Langsung Diumbar...
*Terkait itu, Ferdinand pun justru membuka semua kegagalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mulai dari Rumah DP nol persen hingga penanganan banjir.*
"Faktanya seperti ini, tapi masih ada yang bilang Anies sukses? Anies capres terkuat versi anak muda, ini lima hal yang perlu diketahui dari data survei Indikator, rumah DP nol persen gagal dan korupsi, Formula E gagal fee gelap gulita, banjir tetap tinggi, tapi diklaim sukses hanya dengan mengecat atap dan mengecat kolong flyover. Begitu susahkah mencari yang waras sekarang? Tangkap Anies," cuitnya dalam akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dilihat di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Sebelumnya, ia juga menyoroti gaya komunikasi Anies yang disebut-sebut unggul ketimbang tokoh-tokoh lain. Karena itu, ia tidak menampik jika narasi dan diksi yang dilontarkan Anies memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan milenial.
*Namun, dia meminta para generasi milenial untuk mewaspadai kemampuan Anies tersebut.*
"Dalam teori komunikasi, narasi dan pilihan diksi yang disampaikan oleh seseorang memang menjadi daya tarik tersendiri terlebih bagi milenial sekarang yang sudah rata-rata fasih dengan bahasa asing," lanjutnya..
"Tapi jangan lupa, pembohong sukses berbohong karena pintar berbicara!" sindirnya.
*Kemudian ia meminta Anies dan para pendukungnya jangan senang dulu. Menurut dia, hasil survei tersebut belum tentu bisa menjadikan Anies sebagai presiden.*
"Memangnya survei Indikator yang menentukan siapa Presiden Indonesia? Hahaha baru di survei begitu saja bangganya sudah setengah mati kaum kadrun," cuit Ferdinand.
Dia menegaskan, Indonesia bukan saja Jakarta. "Woi drun, ini Indonesia bukan Petamburan," cetusnya.
Bukan hanya Ferdinand, politisi-politisi lain juga turut berkomentar dan menanggapi hasil survei tersebut.
*Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi santai hasil survei tersebut. Apalagi, orang yang belum menentukan pilihannya masih tinggi juga. Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan, mensinyalir pemilih Anies cuma melihat dari panggung depannya saja.*
"Jangan lihat cover-nya. Pilihan mereka masih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan emosional," terang Pantas.
Jubir PSI, Faldo Maldini meminta pendukung Anies menyudahi kegembiraannya. Karena jawaban dari survei IPI didominasi keraguan ketimbang memilih Anies.
"Kalau dibaca survei itu dengan seksama, pendukung Anies jangan senang dulu. Bukan Anies yang ideal bagi anak muda hari ini," bebernya.
*Sementara para pendukung Anies menyambut baik hasil survei tersebut. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, survei ini berkah keuletan Anies dalam memimpin DKI.*
"Bravo Mas Anies," tutur Mardani.
Namun, Mardani mewanti-wanti, ketiadaan Pilkada 2022 menjadi tantangan sendiri bagi Anies untuk mempertahankan posisinya, bahkan mengerek elektabilitasnya.
"Mesti terus mampu berkomunikasi gagasan dengan anak muda. 2024 memang eranya anak muda. Semoga menjadi titik balik kemajuan Indonesia," tambah anggota Komisi II DPR itu.
*Loyalis Anies, Geisz Chalifah mengatakan, jauh sebelum survei IPI dilaksanakan, elektabilitas Anies memang sudah tinggi.*
"Elektabilitas Anies akan terus naik karena beberapa program besarnya tuntas, Jakarta Internasional Stadium, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, termasuk Monas," kata Geisz.
Dia meminta musuh-musuh Anies anteng-anteng saja. Tidak perlu panik. Karena dia percaya elektabilitas Anies selalu tinggi.
"Buzzer enggak bisa men-donwgrade posisi Anies. Meme cemoohan nggak mempan karena hasil kerja Anies sangat dirasakan," tegas Komisaris Ancol itu.
*Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi yang teratas sebagai calon presiden pilihan anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu, 21 Maret 2021. Anies Baswedan menduduki peringkat pertama hasil survei Indikator dengan persentase 15,2 persen.*
"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Selanjutnya disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.
Sisanya, masing-masing nama mendapat pilihan di bawah 2 persen, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah.
*Dari survei ini ditemukan juga data anak muda yang memilih Joko Widodo pilihannya menyebar ke sejumlah nama. Akan tetapi, Anies paling banyak dipilih dari pendukung Prabowo-Sandi.*
"Kalau melihat datanya secara umum, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019," kata Burhanuddin.
Penulis: Redaksi WE Online Editor: Vicky Fadil