Latest News

Friday, June 4, 2021

Situs WAKILRAKYAT.IniOK.com dilanjutkan di WR.TopSekali.com

 


Situs WAKILRAKYAT.IniOK.COM   
dilanjutkan di  


Monday, May 10, 2021

RIZIEQ DAN ANIES AKAN MENERIMA KARMA AHOK DENGAN MENGERIKAN !


RIZIEQ DAN ANIES AKAN MENERIMA KARMA AHOK 
DENGAN MENGERIKAN

Monday, April 5, 2021

Baru kita tahu ternyata bahwa Indonesia ini sebenarnya sangat kaya.

 

Baru kita tahu ternyata bahwa Indonesia ini sebenarnya sangat kaya.


Ini kereeeen banget tlg di baca yaaa ;

http://dennysiregar.com/singapura-riwayatmu-kini.html

Baru kita tahu ternyata bahwa Indonesia ini sebenarnya sangat kaya. Barulah terbuka dengan jelas bahwa ada sekitar 4 ribu triliun rupiah uang orang Indonesia yang parkir hanya di Singapura saja. Pantaslah Singapura negara kecil yang kaya raya, karena berhasil menarik banyak uang orang Indonesia kesana.

Uang yang ditaruh di Singapura itu bukan hanya uang yang disembunyikan supaya bebas pajak saja. Tetapi juga uang2 haram dr illegal logging, illegal fishing dan banyak illegal lainnya termasuk uang korupsi. Pemerintah Singapura sejak dulu membuka negaranya untuk menerima uang haram dr Indonesia dan mengelolanya.

Mirip ikan kecil remora yang selalu menempel pada ikan hiu. Ada simbiosis mutualisma antara konglomerat dan pejabat hitam di Indonesia dengan negara kecil Singapura.

Dan sekarang Singapura terancam…

RUU pengampunan pajak atau tax amensty sedang digerakkan oleh Jokowi. RUU itu ketika di-sahkan DPR akan seperti buah simalakama bagi mereka yang punya uang di luar negeri. "Lu mau masukin duit lu ke Indonesia dan kami kasih ampun, atau kami tangkap karena penipuan pajak.." Tegas dan tanpa ampun.

Ketegasan ini memang perlu, karena Indonesia sangat butuh modal untuk membangun infrastruktur berskala massif. Kebutuhannya sekitar 500 triliun per tahun. Dan daripada ngutang mulu, mending korek2 aja apa yang kita punya.

Jadi bisa bayangkan ketika uang 4 ribu triliun rupiah itu ditarik dari Singapura. Yang jelas Singapura akan mengalami kekeringan likuiditas. Ekonomi mereka pun akan anjlok pada titik terendah.

Belum lagi ketika infrastruktur Indonesia sudah selesai, maka mimpi Singapura untuk menjadi negara tempat investasi terbaik di ASEAN pada 2020 hancur sudah. Lha gimana, mereka sebenarnya ga punya sumber daya apa2. Bandingkan dgn Indonesia yang luasnya gak kira2. Jokowi seperti menghisap darah mereka habis2an sampai mereka butuh transfusi nantinya.

Singapura pun melawan…

Mereka aktif merayu org Indonesia yg menyimpan uangnya disana supaya menjadi warga negara Singapura dengan segala kemudahan dan fasilitasnya. Nah, ini ujian hebat bagi orang2 kaya itu, tetap di Indonesia atau pindah jadi WN Singapura saja. Bodoh banget kalau mereka disana, Indonesia itu masa depan.. Singapura itu bentar lagi tinggal kenangan..

Bukan itu saja. Ada indikasi Singapura pun sedang berusaha melobi DPR supaya tidak men-sahkan RUU tax amnesty. Mereka juga menyewa LSM yg terus berteriak bahwa UU tax amnesty itu akan membuat jalur korupsi baru. Apa saja mereka lakukan, karena memang situasi sedang lampu kuning di sana.

Jadi kita mulai paham bahwa pemerintahan Jokowi ini bukan saja mengancam para koruptor, tetapi juga mengancam negara yg selama ini melindungi koruptor… Sudah berapa tahun kita di injak2 sama si kecil buntet yg kaya dengan mengorek2 kelemahan sistem kita.

Mungkin sekarang para pejabat Singapura sedang menempelkan foto Jokowi di dinding dan melemparnya dengan anak2 panah kecil sambil menggeram, "Kenapa bukan Prabowo aja sehhh yang kepilih… Kita kan ga pucing pala ampe botak geneehh…"

Dan Jokowi santai duduk di teras depan istana sambil menyeruput kopi, "Kecil aja belagu lu… Kapok gw pites tes.." Senyum Jawanya mengembang sambil nembang. "Bengawan solo…. Riwayatmu kini…."

Sunday, April 4, 2021

[Denny Siregar] Fpi Organisasi Terroriiis ( Art 1 sd 4 )

*FPI ORGANISASI TERRRORIIIIS*

*Bagian 1 : MUNARMAN*
Sesudah tahun 1998, pasca reformasi, sebuah ormas bernama Front Pembela Islam, pimpinan Rizieq Shihab, sedang berkembang pesat.

FPI bisa dibilang dipakai oleh berbagai kepentingan yang berani membayar mereka, mulai aparat sampai pengusaha hitam. Mereka bisa beroperasi dengan mudah karena memakai baju agama, meski cara2 yang mereka lakukan gada bedanya dengan ormas preman. FPI melebarkan sayapnya ke banyak daerah dengan cepat dan nama Rizieq Shihab pun melesat ke permukaan.

Munarman, seorang pengacara yang berwatak keras, melihat perkembangan FPI sebagai peluang. Dia masuk kesana dan mulai masuk hingga berteman dengan pimpinan FPI sendiri, yaitu Rizieq Shihab. Rizieq melihat Munarman punya kemampuan, yaitu mampu mengorganisir sebuah organisasi, maka diberikanlah Munarman kepercayaan untuk ikut mengelola FPI.

FPI awalnya adalah ormas Islam dengan mazhab Ahlsunnah Wal Jamaah. Mereka lebih mirip NU dalam amaliyahnya. Tapi Munarman melihat situasi itu tidak begitu menguntungkan. Lalu dengan jaringan internasionalnya, Munarman menghubungkan FPI dengan organisasi teroris yang sedang naik daun karena kekejamannya, yaitu ISIS. 

Munarman memperkirakan saat itu, ISIS akan menguasai dunia. Maka ia lalu punya ide untuk membentuk ISIS cabang Indonesia. Dan kendaraan untuk itu, apalagi kalau bukan FPI yang sedang besar2nya. Munarmanlah yang mengenalkan paham wahabi yang keras dan kaku ke FPI.

Januari 2015, disebuah komplek perumahan bernama villa mutiara di Makassar, Munarman mengumpulkan 200 orang untuk berbaiat kepada ISIS. Besoknya, peserta baiat bertambah jadi 500 orang. Mereka semua anggota FPI, yang akhirnya sesudah dicuci otak, meyakini bahwa semua negara di dunia ini harus tunduk pada Islam. 

Proses pembaiatan itu disertai sebuah misi untuk berperang dengan jalan kekerasan seperti ISIS. Beberapa tahun sesudah proses pembaiatan di Makassar itu, ada pasangan suami istri yang kemudian berangkat ke Filipina dan meledakkan diri di Gereja Katedral Sulu. 27 orang tewas saat itu.

Informasi dari kepolisian Filipina bahwa pelaku adalah orang Indonesia, kemudian diterima polisi Indonesia. Polisi kita bergerak dan dua tahun kemudian, dapatlah jaringannya. 

Ditangkaplah puluhan orang calon teroris itu di perumahan tempat baiat di Makassar. 19 diantaranya adalah anggota FPI aktif. Tapi dua orang lolos, pasangan suami istri. Mereka berhasil meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar, meski ga ada korban jiwa.

Dari pengakuan ke 19 anggota FPI yang tertangkap itu, jejak Munarman pun tercium. Namanya disebut2. Tapi Munarman mengelak, bilang bahwa pembaiatan itu gada urusannya ma ISIS, tapi untuk membentuk perkumpulan Islam seperti OKI.

Polisi tentu tidak percaya, tapi tidak bisa menangkap begitu saja karena perlu mengumpulkan barang bukti dulu.

Munarman tidak hilang akal. Dialah dulu yang mencari cara bagaimana supaya Rizieq Shihab yang kabur ke Saudi segera pulang. Dia butuh Rizieq sebagai simbol untuk menyatukan FPI. 

Ini sebenarnya strategi licik Munarman. Riziek hanya simbol saja, tapi sebenarnya Munarmanlah yang mengendalikan FPI. Dia King Makernya. Rizieq bonekanya..

Tapi tidak ada rencana yang sempurna. Kesalahan sedikit saja, merusak segalanya..
Makin seru, tapi nanti bagian ke 2 nya ya..
Mau bikin kopi dulu.. 😄
Denny Siregar
(_*Artikel 2,3,dan 4 Teruskan pencet link di bawah ini*_....👪👫👬👇)

====
FPI ORGANISASI TERRORISS (2)

"RIZIEQ PULANG, MUNARMAN SIAP PERANG"

Lanjut kita ? Bagian kedua..
Di dalam FPI sebenarnya sudah terbelah dua faksi. Faksi yang pro Munarman dan faksi yang menolak. 

Faksi yang menolak Munarman ini curiga dengan gerakan dia yang begitu cepat sampe masuk ring satu Rizieq Shihab. Ya, Munarman memang masuk tidak dengan tangan kosong. Dia membawa dana2 asing untuk kegiatan FPI. 

Ingat ada warga Jerman yg dulu ketahuan pernah ke FPI ? Itulah salah satu jaringan pendana Munarman.

Inilah yang membuat Munarman disukai Rizieq. Apalagi ketika Munarman - dengan dana itu - membentuk laskar jihad. Laskar jihad di FPI ini tugasnya melindungi Rizieq, kalau perlu dengan korbankan nyawa. Panglimanya adalah Munarman. Mereka dilatih seperti tentara di beberapa tempat tersembunyi.

Ingat 6 orang FPI yang mati ketika tembak2an dengan polisi di jalan tol ? Ya, itu pasukan yang dibentuk Munarman. Mereka dilatih bengis dan haus darah. Siapapun yang mau mencelakakan Rizieq, habiskan. Begitu SOP nya. Nah, nanti di serial berikutnya saya akan menulis kegilaan dan kejamnya laskar jihad bentukan Munarman untuk membuat bom2 di negeri ini.

Karena faksi menolak Munarman ini semakin kuat, Munarman berfikir keras bagaimana caranya dia bisa kuasai FPI. Kuncinya ada di pulangnya Rizieq dari Saudi. Maka melalui jaringannya, diusahakanlah Rizieq pulang ke Indonesia.

Dan akhirnya Rizieq pulang. Munarman sudah menyiapkan banyak hal, seperti memerintahkan membuat baliho2 besar Rizieq di sepanjang jalan. Baliho2 ini untuk memantapkan posisi Rizieq sebagai imam besar, sebagai simbol, sebagai boneka. Tapi yang mengendalikan semua operasional dan pasukan, tetaplah Munarman.

Munarman yakin, Jokowi tidak akan berani menghadangnya. Lagian, dgn memakai tangan "seseorang", aparat sudah dipegang. Yang disebut seseorang ini adalah orang kuat yang membutuhkan Rizieq dan FPI untuk dijadikan alat politik menekan pemerintah dan publik demi agenda kemenangan. Seperti kesuksesan yang pernah mereka lakukan saat Pilgub dulu.

Inilah yang membuat Munarman percaya diri untuk menjadikan FPI sebagai senjata. Faksi yang menolak Munarman semakin terpinggirkan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, selain merapat kalau tidak bisa ditendang.

Yang tidak diperhitungkan Munarman adalah reaksi Jokowi ketika masyarat resah. Tekanan publik begitu kuat sehingga Jokowi meninggalkan zona nyamannya yang ingin penyelesaian masalah dgn suasana tetap tenang. Maka bergeraklah Pangdam Jaya untuk menggertak dengan menurunkan baliho2 Rizieq. 

Jajaran kepolisian - terutama Polda Metro - juga dirombak. Kapolda diganti dengan yang lebih keras. Kapolda baru mengganti Kapolresnya dengan yang lebih taktis di lapangan. Maka dihajarlah FPI sampai ampun2. 

Puncak ketakutan FPI adalah ketika 6 orang laskar mereka mati dalam peristiwa tembak menembak di jalan tol. Mereka tidak mengira, jajaran kepolisian yang baru bertindak lebih berani. Kader2 FPI tiarap. Simpatisan2 FPI yang masih muda, yang sedang dicuci otak lewat majelis2, dipanggil pulang ke rumah oleh orangtuanya.

Situasi berbalik arah. Rizieq ditangkap dan disidangkan. Publik bersorak. Dan faksi penolak Munarman mulai ambil posisi untuk melawan Munarman dari dalam. Situasi internal FPI - yang akhirnya dibubarkan - benar2 kacau. 

Tapi Munarman belum habis. Dia lalu merapatkan laskar jihadnya - dimana dia sebagai Panglimanya - untuk melakukan aksi yang lebih keras. Perintahnya, lindungi dan bebaskan Rizieq, dengan cara apapun. Banyak laskar jihadnya yang menolak karena takut dengan aparat sekarang yang lebih beringas. 

Tapi ada satu cabang laskar yang berani melaksanakan perintah itu. Mereka lalu merencanakan sebuah aksi yang akan membakar negeri. Rangkaian bom bunuh diri di berbagai tempat yang akan membuat Indonesia hancur secara politik dan ekonomi..

Mau cerita lagi, masih panjang. Nanti aja ya serial ke 3 lebih seru. Sementara mau seruput kopi dulu. Sabar ya... 😄
Ughhh, sedap ☕
Denny Siregar
======

FPI ORGANISASI TERRRORIS (3)

"DENSUS 88"

Filipina, Januari 2019. 
Minggu itu suasana misa berjalan dengan hikmad. Tiba2, BUM ! Sebuah bom meledak dari dalam Gereja Katedral. 27 orang meninggal ditempat sedang 77 lainnya luka. Ketika tim gegana Filipina datang, bom kedua di areal parkir meledak. 

Otoritas Filipina mengatakan, pelaku bom bunuh diri itu adalah orang Indonesia. Telpon berdering di kepolisian Indonesia ajakan untuk bekerjasama menuntaskan kasus itu. Kepolisian Indonesia juga sedang sibuk memetakan jaringan teroris yang membom 3 gereja di Surabaya.

Dari hasil pemetaan, akhirnya didapatkan petunjuk bahwa para pelaku bom bunuh diri itu adalah sepasang suami istri yang pernah berbaiat kepada ISIS di komplek perumahan villa Mutiara, Makassar tahun 2015 lalu. 

Disana juga pernah hadir Munarman.

Berdasarkan kepingan informasi itulah, Densus 88 bergerak ke Makassar. Mereka memantau situasi terus menerus. Dan pada bulan Februari 2021, puluhan orang diduga teroris ditangkap disana, 19 orang diantaranya adalah anggota FPI aktif. 

Rumah di Villa Makasar itu dijadikan tempat perekrutan dan pelatihan. Yang direkrut adalah anggota keluarga dan pasangan suami istri muda. Mereka dibaiat menjadi anggota ISIS, dicuci otak dan disiapkan untuk menjadi pengantin bom. Sayang, satu pasangan lolos dan sempat meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar.

Dari tertangkapnya anggota FPI terduga teroris itulah, didapat jejak Munarman yang diakui mereka sebagai ideolog, atau petugas yang mencuci otak mereka. Pada waktu proses pembaiatan kepada ISIS itu juga dihadiri 2 orang ustad, ustad Fauzan Anshori dan M Basri. Dua-duanya sudah meninggal.

Dari sini Densus 88 mendapat gambar besar, siapa Munarman dan jejak keterlibatannya. Munarman sendiri ketika ditanya selalu mengelak, bahwa ia hadir disana bukan sebagai ideologis tapi menyatukan umat muslim dengan niat baik.

Jaringan ISIS di villa Makassar ternyata sudah menyebar kemana2. Sebagian dari mereka adalah anggota FPI, sebagian lagi tidak terikat jaringan atau biasa disebut sebagai lone wolf, leaderless terrorist. Munarman terpojok. Tapi polisi belum cukup bukti untuk menangkapnya. 

Menangkap Munarman memang tidak mudah. Dia pengacara, jaringan politiknya kuat. Juga jaringan akar rumputnya. Polisi harus mengumpulkan bukti kuat dulu, jangan sampai sesudah ditangkap akhirnya lolos karena bukti tidak cukup.

Sementara itu Munarman sudah gelisah. Gerak geriknya sudah dibatasi. Rekening FPI ditutup. Para oknum elit politikus, aparat dan pengusaha yang dulu dekat dengannya, menjauh karena tidak ingin dikaitkan dengannya. Faksi didalam FPI yang menolak Munarman, semakin keras ingin mengeluarkannya. Rizieq juga sedang dipenjara dan tidak bisa apa-apa. 

Yang masih dekat dengan Munarman cuma laskar jihad FPI, dimana dia adalah Panglimanya. Laskar yang bisa berbuat apa saja. Mati pun tidak apa-apa. Apalagi ada "orang dalam" yang sudah memberi kode dengan mimpi bertemu Nabi, sebagai satu sinyal untuk bergerak.

Dan kali ini di satu tempat, beberapa anggota laskar jihad pimpinan Munarman merencanakan sesuatu yang jahat. Tujuannya, membuat kerusuhan dengan melakukan pemboman dimana-mana..

Situasi semakin genting. Polisi harus bergerak cepat. Jika terlambat, selesai sudah..
Bersambung..
Denny Siregar
=======

FPI ORGANISASI TERRORRIS (4 - habis )

"RENCANA RUSUH NASIONAL"
Pasca Rizieq dipenjara dan 6 orang laskar FPI mati ditembak polisi, hampir semua personel FPI tiarap. Simpatisan yang biasa kumpul di Petamburan, pulang ke rumah. Mereka tidak mau terseret2 situasi yang semakin panas..

Tetapi laskar jihad FPI bentukan Munarman tetap menyala. Mereka merencanakan serangan militan untuk balas dendam. 

Husein al Hasny, seorang warga keturunan Arab yang tinggal di Condet Jakarta mengumpulkan beberapa personil FPI yang masih punya nyali. Hasny pangkatnya di FPI adalah Wakil Ketua Bidang Jihad. Dia juragan tanah dan punya beberapa ruko di Condet yang dia sewakan. 

Perintah dari "atas" keluar, "Bikin kerusuhan.." 

Hasny kemudian menjadikan rumahnya sebagai tempat berkumpul. Mereka membangun rencana untuk menyerang saat sidang Rizieq di Pengadilan. Sasaran utama aparat. Tapi sidang pertama, mereka takut karena ketatnya penjagaan. Mereka mundur. 

Akhirnya mereka kumpul lagi dan berencana membuat bom molotov. Seorang anggota menyarankan untuk mengundang Zulaimi Agus, yang dia kenal bisa membuat bom. Zulaimi Agus warga Bekasi, bergabung di FPI baru tahun 2019. Dia bisa membuat bom jenis TATP atau triacetone triperoxide, hasil dari belajar di internet.

Sesudah Zulaimi Agus bergabung, dia banyak mengajarkan cara membuat bom TATP yang punya daya ledak tinggi, tapi sangat tidak stabil. Kena panas atau benturan sedikit, bisa meledak. Pernah sekali percobaan, bom itu disimpan di freezer dan hampir meledak. Untung cuma terbakar sedikit dan bisa disiram air. 

Bom jenis TATP ini pernah dipakai waktu teror bom di Alam Sutera tahun 2015. Panggilan keren bom ini adalah Mother of Satan.

Meski juragan tanah di condet, Husein Hasny ini pelit. Dia tidak mau membiayai operasi ini dengan uangnya sendiri. Hasny punya majelis pengajian bernama Yasin Waratib. Anggota pengajian ditarik duit atas nama infaq. Hasil infaq inilah untuk membeli bahan baku bom. Supaya komunikasi lancar, kelompok Hasny kemudian membuat grup WA. Dan bom itu mereka samarkan dengan nama "takjil".

Zulaimi berhasil membuat 5 bom TATP. Bom2 itu dia masukkan dalam kaleng susu. Selain itu, disiapkan juga bom2 pipa. Bahkan Hasny membeli air keras 1 jerigen, yang dia bagi2 dalam kantung plastik untuk disiramkan ke polisi. Rencananya, "senjata2" itu akan dibagikan ke DPC dan DPW FPI di Jakarta, untuk memulai serangan bersama.

Kapan waktu penyerangan ?

Disinilah hebatnya Munarman. Dia berhasil mengkondisikan sidang Rizieq Shihab supaya digelar offline. Sidang offline akan menarik massa, terutama dari simpatisan FPI untuk berkumpul di luar ruang sidang. Dan saat itu terjadi, serangan akan dimulai.

Bom2 TATP itu akan dipakai untuk diledakkan di luar gedung sidang dengan sasaran utama polisi yang bertugas. Bom lainnya akan diledakkan di "toko2 China". Ledakan2 besar di beberapa tempat itu diharapkan akan memicu para Lone Wolf untuk bergerak membuat kerusuhan dan menyerang aparat di jalan.

Persiapan untuk membuat kerusuhan besar seperti tahun 1998 dan waktu sidang Bawaslu Mei 2019 akan dimainkan. Api harus menyala besar, supaya chaos terjadi. Dan disaat itu terjadi, sudah ada "tim lain" yang akan memainkan agenda politiknya.

Persiapan sudah matang. Husein al Hasny, Zulaimi Agus dan teman2nya, sudah siap berperang. Bahkan mereka mengisi diri dengan ilmu kebal di Sukabumi. Tinggal tunggu waktu pengumuman kapan sidang Rizieq akan diadakan..

Tapi polisi bergerak lebih cepat. Sesudah jaringan FPI Makassar dilumpuhkan, informasi akan adanya serangan brutal dari FPI sudah didapat. Densus 88 terus memantau pergerakan Husein al Hasny dan kawan2. Dan pada waktu yang tepat, mereka semua digulung tanpa bisa melawan..

Cerita yang saya bagi dalam 4 seri ini tujuannya untuk memberikan pemahaman apa yang sedang terjadi sekarang. Saya mengumpulkan keping2 peristiwa dari mana saja, dan menyajikannya sebagai sebuah gambaran.

Kita patut berterimakasih pada jajaran Kepolisian dan TNI atas peran besar mereka mengungkap dan menggulung FPI, yang awalnya ormas preman biasa, tapi dalam perjalanannya disusupi dan dibangun untuk menjadi organisasi teror seperti ISIS atau Boko Haram di Nigeria. 

Terorisme di negeri ini belum habis. Sel2 mereka, hasil baiat di perumahan Villa Makassar sudah menyebar kemana2. Tidak mudah untuk mendeteksi keberadaan mereka, karena sudah berbaur dengan masyarakat. Tapi minimal, daya hantam mereka sudah berkurang banyak.

Yang perlu kita tunggu sekarang adalah, kapan Munarman bisa ditangkap ? Dari semua jejak yang ada, peran Munarman terlihat sangat penting disana. Dialah King Maker sebenarnya. Semoga tidak lama lagi, polisi berhasil menemukan bukti kuat keterlibatannya.

Sudah ya, capek juga nulisnya. Mau seruput kopi dulu sambil memantau perkembangan situasi yang ada..

Seruputt.... ☕☕
Denny Siregar


Saturday, April 3, 2021

Komitmen Partai Politik Membereskan Morat-maritnya Jakarta

*Komitmen Partai Politik Membereskan* 
*Morat-maritnya Jakarta*

Oleh: Andre Vincent Wenas
Berikut adalah komposisi anggota DPRD-DKI Jakarta periode 2014-2019 lalu. Ini adalah komposisi parlemen Jakarta yang mengesahkan anggaran ABPD DKI Jakarta untuk tahun 2019 kemarin. Anggaran 2019 ini dibahas di tahun 2018 lalu.

Komposisi inilah yang bersama eksekutif (gubernur) bertanggungjawab.  Begini komposisinya DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 :

Jumlah kursi 106. Ada 10 partai. Urutan mulai dari yang terbanyak: PDIP 28 kursi, Gerindra 15, PKS 11, Demokrat 10, PPP 10, Hanura 10, Golkar 9, PKB 6, Nasdem 5, PAN 2. 

Lalu di akhir 2019 ada pergantian komposisi parlemen dari hasil pileg di April 2019. Komposisi parlemen Jakarta yang baru ini dilantik awal Oktober 2019. Jumlah kursi tetap 106, namun ada partai baru masuk, PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Hanura kehilangan semua kursinya.

Berikut komposisi DPRD-DKI Jakarta yang baru untuk masa bakti 2019 – 2024 : PDIP 25 kursi, Gerindra 19, PKS 16, Demokrat 10, PAN 9, PSI 8, Nasdem 7, Golkar 6, PKB 5, PPP 1. 

Administrasi pemerintahan Gubernur Anies Baswedan mulai sejak tahun 2017 dan berakhir nanti tahun 2022. Jadi sejak tahun 2017 sampai tahun September 2019 administrasi Gubernur Anies Baswedan ‘dikawal’ (dan diawasi) oleh DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.

Komposisi parlemen seperti inilah yang telah menyetujui dan mengesahkan APBD DKI Jakarta selama 2 tahun anggaran yang sudah lewat (tahun 2018 & 2019). Selama itu tak terdengar adanya kritik soal pos anggaran janggal.

 Jadi dengan tahu komposisi parlemen di kedua periode itu kita bisa lebih memahami peta komitmen politik dari setiap fraksi dan partai politik yang kadernya duduk di parlemen Jakarta.

Baru pada pembahasan anggaran tahun 2020 prosesnya mulai diikuti oleh fraksi baru yaitu PSI. Sejak itu proses pembahasannya jadi alot dan heboh. Kenapa heboh? Karena fraksi muda ini sangat kritis membongkar banyak sekali pos anggaran janggal dengan besaran nilai yang ajubilah tidak masuk akal. 

Kasus-kasus Lem Aibon, Komputer, Bolpen, Fomula E, dan lain-lain muncul dan berjatuhan terkena saringan sisir kutu yang digerakkan oleh William Aditya Sarana dan kawan-kawannya. 

Anehnya Badan Kehormatan Dewan malah memberi teguran, bukannya memberi penghargaan kepada William dari  PSI karena telah menjaga marwah dewan yang seharusnya terhormat itu. 

Lebih mengherankan lagi, semua fraksi lain pun mingkem terhadap ketidak adilan ini. Malah dalam rapat-rapat terakhir soal anggaran fraksi PSI katanya dikucilkan. Kabarnya rapat-rapatnya pun sembunyi-sembunyi demi menghindari gonggongan fraksi PSI. 

Apa lacur, kasak-kusuk itu akhirnya mengesahkan juga pos-pos anggaran janggal yang telah mati-matian dikritisi oleh fraksi PSI. Ada konspirasi apa ini? Hanya dinding-dinding ruang gelap di Kebon Sirih yang tahu.

Jadi kalau nanti pos-pos anggaran ini dieksekusi juga oleh Gubernur Anies Baswedan, janganlah heran jika tak ada keberatan dari parlemen Jakarta (minus PSI). Karena memang merekalah yang sepakat mengesahkannya.
Termasuk proyek revitalisasi Monas yang lagi heboh. Anggaran proyek Monas ini sudah dibicarakan dan disahkan oleh parlemen Jakarta periode lalu. Termasuk anggaran Formula E tahun ini. Jadi jika ada fraksi atau komisi di DPRD yang ujug-ujug sidak setelah Monas jadi gundul, lalu bergaya seakan terkejut bin kaget, bagi kita itu cuma tampak sebagai gestur politik murahan. Sekedar mengimbangi opini publik yang sedang trending saat ini, sekalian numpang populer.

Akhir-akhir ini banyak terdengar aspirasi masyarakat yang mewacanakan untuk memakzulkan (impeachment) Gubernur Anies Baswedan. Jika ini gerakan yang serius, mereka mesti juga jadi kelompok penekan (social pressure groups) ke arah partai-partai politik dan fraksinya di DPRD-DKI Jakarta.

Masyarakat yang juga konstituen partai politik mesti menuntut pertanggung-jawaban para wakil mereka yang selama ini telah mengakomodir kebijakan Pemda Jakarta hampir tanpa kritik yang berarti.

Baru pada paruh akhir tahun 2019 semenjak fraksi PSI bercokol di parlemen, daya kritis dewan terhadap eksekutif amat terasa. Amat terasa lantaran kritik yang diajukan sangat masuk akal. Dengan segala data dan argumentasi yang logis, dapat dicerna akal yang waras.

Ketidakpedulian terhadap politik terbukti telah mengakibatkan morat-maritnya kehidupan warga. Jakarta adalah contoh kasus nyata sekarang ini. Daerah lain mungkin ada juga, namun parlemennya masih melempem.

Penataan kota demi tata kehidupan yang lebih baik (bonum commune) bisa terlaksana hanya jika panghalangnya dieliminir. Apa itu penghalangnya? Korupsi dan kebodohan (termasuk sikap ignorace, atau abai terhadap politik).

Bagaimana mengeliminir korupsi? Transparansi dan kritik, disertai penegakan hukum yang tegas dan adil. Tanpa transparansi dan ruang kritik, praktek korupsi menemukan habitatnya untuk terus berkembang biak. Penegakan hukum yang tegas dan adil adalah seperti antibiotik yang membunuh kuman penyakit supaya mati dan tidak menyebar lagi.

Mulai sekarang kritisi terus parlemen (DPRD) dan eksekutif (Gubernur/Pemda). Jangan lupa tuntut partai-partai politik, sebagai mesin politik terpenting dalam sistem demokrasi, untuk membuktikan komitmennya membereskan morat-maritnya Jakarta. 
Membereskan juga bancakan APBD, hentikan korupsi berjamaah. Karena partai-partai inilah yang bertanggung-jawab terhadap kebijakan yang diambil di gedung parlemen. 

Dan dalam keputusan anggaran selama tahun 2017 dan 2018 lalu, dimana dampaknya kita rasakan di tahun 2019 dan awal 2020 ini, sekali lagi diingatkan inilah komposisi partai di parlemen Jakarta yang lalu: PDIP 28 kursi, Gerindra 15, PKS 11, Demokrat 10, PPP 10, Hanura 10, Golkar 9, PKB 6, Nasdem 5, PAN 2. Merekalah yang menyetujui anggaran pencegahan banjir untuk dipotong (atau dialihkan). Kepada merekalah paling tidak gugatan moral mesti diajukan. 

Dan kalau nanti pos-pos anggaran janggal di APBD 2020 yang telah diprotes fraksi PSI toh dieksekusi juga oleh Gubernur Anies Baswedan dan Pemda, jangan lupa untuk menggugat pula pertanggungjawaban fraksi/partai politik yang kadernya duduk di DPRD DKI-Jakarta. 

Mereka tidak bisa cuci tangan seperti Pilatus, lari dari tanggung-jawab. Jangan sampai nanti saat masalah muncul ke permukaan, malah berlagak sidak untuk kemudian pura-pura kaget atau pura-pura marah. Maaf, gestur politik murahan itu.(wakilrakyat.iniok.com)

30/01/2020 
Andre Vincent Wenas, Sekjen Kawal Indonesia - Komunitas Anak Bangsa
Source : https://www.kompasiana.com/andrevincentwenas/5e32f953097f365035693913/komitmen-partai-politik-membereskan-morat-maritnya-jakarta?page=all#section2 
WAKILRAKYAT.IniOK.com.

Friday, April 2, 2021

[Eko Kuntadhi] Akui Saja Pengantin Di Makassar Itu Beragama


*Akui Saja Pengantin* 
*Di Makassar Itu Beragama*

Wednesday, March 31, 2021

[Andre V Wenas] Fenomena Terorisme, Harta Karun Cendana, Kisruh Partai Demokrat dan Prahara Grup Aksa-JK

*Fenomena Terorisme, Harta Karun Cendana,* 
*Kisruh Partai Demokrat dan Prahara Grup Aksa-JK*

Oleh: Andre Vincent Wenas
Terorisme mencuat (lagi) menyusul beberapa kasus korupsi yang terbongkar. Juga kasus yang sedang diusut oleh Bareskrim, Kejaksaan, KPK dan bakal ditambah lagi nanti dengan Tim Pemburu Koruptor. 

Perburuan “harta karun” hasil kolusi, korupsi dan penggelapan pajak jaman dulu yang ada di berbagai “yayasan” serta akun bank negara surga pajak kabarnya pun sedang dilakukan intensif oleh kementerian keuangan yang dipimpin ‘the iron lady’ SMI. 

Akun bank di Swiss, Cayman Island, Panama Papers, Paradise Papers dan lain-lainnya itu jangan dipikir telah dilupakan. Dan kita akan sama-sama merawat ingatan publik soal perburuan duit rakyat yang diselewengkan ini.

Kita pun mengenal istilah ‘attacking-dog’ (anjing penggigit), ini adalah pihak yang dipakai oleh para bohir untuk mengggigit lawan-lawannya. Atau untuk sekedar bikin heboh demi pengalihan isu.

Mengamati beberapa peristiwa sejak kepulangan MRS beberapa waktu lalu ada rentetan fenomena sosial politik yang menarik untuk dicermati.

Sejak kepulangannya yang disambut lautan manusia di bandara waktu itu, banyak ulah yang diperbuat MRS dan kelompoknya yang bikin heboh serta melanggar hukum, maka ia lalu ditangkap.

So the attacking-dog had been neutralized. Begitu kata beberapa kawan. Jadi mesti ada anjing-penggigit lain yang bisa dipakai untuk menggigit lawan politik sekaligus untuk mengalihkan isu-isu yang dianggap merugikan kelompok para bohir.

Setelah MRS “dibungkam” di dalam bui, kita pun diberi tontonan proses persidangan yang jadi drama tidak lucu. Soal sidang online versus offline yang jadi komikal, tanpa hakim bisa berkutik. Padahal menurut beberapa ahli hukum di situ jelas ada unsur ‘contempt of court’ (pelecehan proses peradilan). Walahuallam.

Beberapa mozaik peristiwa. Ada fenomena Sadikin Aksa yang jadi tersangka oleh Bereskrim Polri soal PT Bosowa Corporindo dan Bank Bukopin. Ia nota bene adalah keponakan JK. Sebelumnya ada tuntutan (gugatan) dari QNB Bank kepada kelompok usaha Aksa sekitar 70 triliun rupiah. Kasusnya masih berproses katanya. 

Juga ada kasus Asabri dan Jiwasraya yang – katanya – bisa menyeret beberapa tokoh (partai) politik.

Partai Demokrat pun kisruh. Singkat cerita, AHY lalu sowan ke JK. Silaturahmi katanya. Lalu ada kasus terbongkarnya mafia tanah rumah DP 0 rupiah, dan Anies (yang ‘anak-emas’ JK) pun terpojok. Sambil tentunya menyeret-nyeret nama Ketua DPRD DKI Jakarta serta Banggarnya. 

Ada isu bahwa kasus tanah rumah DP 0 rupiah ini sebetulnya sedang diproses oleh Bareskrim Polri, tapi entah kenapa tiba-tiba diambil alih oleh KPK? Semoga saja KPK bisa menuntaskannya sampai ke akar-akarnya. 

Kita lalu juga membaca ada segerombolan teroris yang ditangkap di Makassar (kabarnya terkait dengan FPI), mereka pun digelandang ke Jakarta oleh BNPT. 

Lalu RJ Lino (juga ‘anak-emas’ JK) yang telah 5 tahun jadi tersangka akhirnya ditangkap KPK. Terhadap hal ini JK angkat bicara, bahwa selama lima tahun itu KPK belum bisa menangkap lantaran tidak ada bukti. Hmm…

Agak aneh sebetulnya, karena status penetapan sebagai tersangka (dalam proses penyidikan) KPK semestinya sudah adanya dua alat bukti.

Kasus Richard Joost Lino yang mantan Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II adalah perkara korupsi dalam pengadaan 3 unit Quay Container Crane (QCC). Ia diduga merugikan negara Rp 50,03 miliar berdasarkan laporan audit investigatif BPKP tahun 2010 Nomor: LHAI-244/D6.02/2011 pada 18 Maret 2011.

Komentar JK tentang ini adalah: "Apanya merugikan negara, sedangkan itu barang sudah berproduksi dan memang diperlukan."

Ya tentu saja sudah berproduksi dan memang diperlukan. Namun yang dipersoalkan oleh audit BPKP nampaknya soal prosedur penunjukan langsung, serta adanya kerugian negara yang mencapai sekitar Rp 50 milyar.

Kerugian negara ini dari mana? Menurut KPK, kejadian yang ‘merugikan negara’ itu tadi mulai dari proses pengadaan termasuk pembangunan dan pengiriman, lalu proses pemeliharaannya.

Kita tahu bahwa dalam ‘rantai pasok’ (supply-chain) proses pengadaan, pembangunan sampai pemeliharaan bisa banyak ‘loop-holes’ yang bisa terjadi praktek ‘mark-up’ akibat penyalahgunaan wewenang.

Ya itu semua masih perlu diungkap tuntas dalam proses pengadilan. Fakta-fakta pengadilan seperti apa yang bakal muncul? Pasti seru juga untuk dicermati.

Lalu baru-baru ini bom meledak di depan Katedral Makassar. Terhadap kejadian ini, Presiden Joko Widodo pun sudah memerintahkan Kapolri untuk melakukan penyelidikan secara tuntas. 

Tak lama kemudian beberapa teroris lainnya pun ditangkap di Bekasi  dan di kawasan Condet, Jakarta. Katanya terkait juga dengan ormas FPI yang sudah dilarang pemerintah itu.

Sekali lagi tak jelas apakah rentetan kejadian itu semua ada korelasinya. Korelasi dalam ilmu statistik memang bukan hubungan sebab-akibat langsung. Tapi sekedar menyandingkan dua atau lebih fenomena untuk diuji ko-relasi-nya. Apakah positif, ataukah negatif. 

Biarlah proses penyelidikan, penyidikan dan peradilan terhadap itu semua berjalan. Kita sama-sama memantaunya. Sambil mewaspadai juga siasat licik mereka yang memolitisasi agama atau politisasi Pancasila atau juga politisasi Jokowi.

Yang penting juga buat masyarakat banyak, jangan lagi proses pembongkaran berbagai kasus-kasus itu dibarengi dengan penebaran teror lainnya. Polri dan TNI, jangan ragu-ragu, sikat saja!
Itu saja.

30/03/2021
Andre Vincent Wenas, Direktur Kajian Ekonomi, Kebijakan Publik & SDA Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).
Source : https://www.facebook.com/799489083553140/posts/1732766453558727/ 

Bibitnya harus dihabisi

 Keras, Said Aqil Sebut Dua Aliran Ini Harus Dihabisi dari Indonesia Kalau Mau Berantas Terorisme



Riau24.com

2021/03/30 16:33


Ikuti



Said Aqil Siroj

RIAU24.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menuding aliran wahabi dan salafi sebagai pintu masuk gerakan terorisme di Indonesia. Kedua golongan ini disebutnya paling getol menyalahkan orang yang tidak mengikuti ajarannya.

"Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi," kata Said Aqil dalam webinar bertajuk 'Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial', Selasa (30/3/2021) seperti dilansir Inews.

Sejauh yang diketahui, kata dia, siapapun orang yang masuk ke dalam ajaran wahabi, maka orang tersebut berpeluang untuk melakukan aksi terorisme. Mereka sudah berani menghalalkan tindakan pembunuhan.

Begitu juga dengan ajaran Salafi, tuturnya, ajaran yang dianggap ekstrem. Hal yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di zaman Rasulullah dianggap Bit'ah atau sesat. Sama seperti Wahabi, ajaran ini bisa mengajarkan golongannya untuk menghalalkan pembunuhan bagi mereka yang dianggap tidak sejalan.

"Artinya, kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin hadapi atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi, benihnya. Pintu masuknya yang harus dihabisin," kata dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat mewaspadai ancaman gerakan-gerakan terorisme. Sel-sel terorisme hingga saat ini masih ada di tengah masyarakat.

"Ternyata masih ada sel-sel itu. Kadang-kadang dia tidak muncul, tapi satu ketika dia tiba-tiba muncul, jadi masyarakat harus terus waspada," kata Ma'ruf usai meninjau vaksinasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3/2021).

Ma'ruf berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat membantu aparat memberi edukasi bahaya radikalisme dan terorisme.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan terorisme tidak ada kaitanya dengan agama apapun. Sebab, tidak ada satu pun ajaran agama yang menyuruh melakukan kekerasan hingga menyebabkan korban jiwa.***


Lihat artikel asli

Tuesday, March 30, 2021

[Asi News] Part 1 Histeris,Ternyata Ini Prinsip Ahok Yang Membuat Anies Terperosok,Warga Menangis, Part 2 DKI Menyesal

Part 1
*Histeris,Ternyata Ini Prinsip Ahok Yang* 
*Membuat Anies Terperosok,Warga Menangis*
*WAKILRAKYAT.IniOK.com*

Part 2
*PEMIMPIN BANGSAT.?? AKHIRNYA TERBUKTI OMONGAN* 
*AHOK MENGENAI ANIES, DKI MENYESAL?*

FPI, SARANG PEMBIBITAN TERORIS

*FPI, SARANG PEMBIBITAN TERORIS* 

"Hati-hati, anggota FPI mau meledakkan banyak tempat ibadah di Indonesia. Mereka ingin ada pembalasan terhadap penangkapan Riziek, Imam besar mereka.."

Info itu saya dengar beberapa hari lalu sesudah penangkapan 21 anggota teroris di Makassar. Dari 21 teroris itu, 19 diantaranya adalah anggota FPI aktif. Dari merekalah, polisi melacak keberadaan jaringan lainnya dan diketahui mereka ada di beberapa tempat termasuk di Jakarta dan Bekasi.

Di Jakarta, tepatnya di daerah Condet dan di Bekasi, Densus 88 berhasil menggerebek sarang mereka. Dari mereka juga disita 5 bom aktif dan bahan peledak yang cukup untuk membuat 70 bom pipa. Dan yang tidak mengherankan, di dalam rumah para teroris itu, ada poster Riziek dan baju FPI beserta kartu anggota mereka. 

Sayangnya, satu pasangan teroris di Makasar berhasil lolos dan meledakkan diri mereka di depan Gereja Katedral dgn bom daya ledak tinggi. Untungnya tidak ada korban jiwa, selain pasangan teroris itu.

Perburuan polisi terhadap para teroris ini belum selesai. Beberapa tempat sudah dipantau terkait jaringan teroris Makasar. Kemungkinan dalam waktu dekat kita akan mendengar lagi, beberapa teroris ditangkap. 

Dan jangan kaget, kalau diantara mereka ada anggota FPI lagi.

Sejak dulu, polisi memang sudah melihat bahwa FPI adalah tempat pembibitan para teroris. Penembakan di tol KM 50 itu karena para laskar FPI itu ganasnya sudah bukan lagi level ganas ormas, tapi ganas level teroris yang menganggap bahwa mereka berjihad dan anggota polisi itu halal darahnya.

Kita harus angkat secangkir kopi atas sigapnya kepolisian menghadapi mereka. Pasti panah fitnah akan menghajar pihak kepolisian kita dari para simpatisan mereka. Seperti biasa, simpatisan FPI akan menyangkal dan menganggap bahwa semua itu settingan aparat.

Jangan kasih kendor, pak Pol. Pepet terus. FPI boleh bubar, tapi sel-selnya masih terus bergerak dan menunggu kesempatan untuk mereka keluar.

Seruput kopinya..

Denny Siregar

Syarat Menjadi Presiden & Wakil

 

*Syarat Menjadi Presiden & Wakil*
Wakil Presiden di Indonesia? UUD 1945 mengatur, bahwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a.   warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri (Pasal 6 (1) UUD 1945);

b.   tidak pernah mengkhianati negara (Pasal 6 (1) UUD 1945);

c.   mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Pre-siden (Pasal 6 (1) UUD 1945);

d.   dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rak-yat (Pasal 6 A (1) UUD 1945);

e.   diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pasal 6 A (2) UUD 1945).

Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang (Pasal 6 (2) UUD 1945). Dalam Pasal 6 UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di-nyatakan, bahwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus memenuhi syarat:

a.   bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b.   warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri;

c.   tidak pernah mengkhianati negara;

d.   mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Pre-siden;

e.   bertempat tinggal dalam wilayah negara kesatuan RI;

f.    telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara;

g.   tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara;

h. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan;

i. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

j. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;

k. terdaftar sebagai pemilih;

l. memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban pajak selama lima tahun terakhir yang dibuktikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi;

m. memiliki daftar riwayat hidup;

n. belum pernah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama;

o. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

p. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

q. berusia sekurang-kurangnya 35 tahun;

r. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat;

s. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G 30 S/PKI;

t. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih. Hebat salut saya 👍👍👍👍

[Rudi S Kamri] 7 Tuduhan Rizieq Shihab Kepada Pemerintah Ibarat Jurus Dewa Mabuk Menjelang Kalah Dan Tempuruk


7 Tuduhan Rizieq Shihab Kepada Pemerintah Ibarat 
Jurus Dewa Mabuk Menjelang Kalah Dan Tempuruk
WAKILRAKYAT.IniOK.com


[Ade Armando] RIZIEQ, AMIEN, DIEN TURUT BERTANGGUNGJAWAB ATAS TRAGEDI MAKASSAR


RIZIEQ, AMIEN, DIEN TURUT BERTANGGUNGJAWAB 
ATAS TRAGEDI MAKASSAR 

Monday, March 29, 2021

Terorrris Tidak Beragama, Bulshiiit !

*Terooris Tidak Beragama, Bulshiiit !*
Sebuah kejadian memilukan terjadi di gereja Katederal Makassar. Bom bunuh diri. Pelakunya disinyalir sepasang lelaki-perempuan. Melukai banyak orang. Dan mengoyak kehidupan kita.

Lalu di TV kita kembali mendengar kata-kata bullshit itu. "Terrorist has not relegion." teroris tidak beragama, katanya. Dengan mengatakan itu, MUI misalnya, seperti ingin mencanpkan kepalanya ke dalam pasir. Menolak kenyataan.

*Coba lihat pelaku bom di Makassar itu. Periksa KTP dan Kartu keluarga mereka. Coba cek para pengacau di Mako Brimob beberapa waktgu lalu*. Atau cek mereka yang yang ditangkap oleh Densus 88 karena merencanakan serangan. Apa agamanya? Islam!

Sebagai muslim, kita boleh tersinggung dengan fakta ini. Tapi kita tidak dapat lari dari kenyataan bahwa semua yang sedang melakukan kekacauan dengan bom bunuh diri di negeri ini beragama Islam. Itu dulu yang penting kita jadikan pegangan.

Ok, selanjutnya kita telaah. Siapa yang mencoba membelokkan isu teroris ini dengan kepentingan politik? Atau malah menyalahkan polisi dan korban? Siapa yang bertepuk tangan gembira melihat mayat jemaat gereja bergelimpangan? Coba lihat akun media sosialnya, telusuri apa agamanya.

*Kita akan dapatkan, mereka juga beragama Islam!*

Apa latar belakang alasan mereka melakukan kebiadaban itu dan apa latar belakang alasan mereka yang membelanya? Sebagian besar justru beralasan karena agama. Statemen bahwa darah orang kafir halal, itu adalah pernyataan biadab yang berlatar belakang pemahaman agama. Mungkin bukan ajaran agama itu sendiri.

*Selanjutnya, kita pertanyakan, kenapa ada orang Islam yang berlaku biadab seperti anjing gila ngebom sana-sini?* Sementara sebagian besar muslim lain mengutuknya?

*Ini yang harus kita jadikan titik tolak.* Artinya ada segolongan umat Islam yang mengatasnamakan agama untuk melakukan kebiadaban. Dan ada banyak orang Islam yang mengutuk tindakan itu. Yang mengutuk juga merasa sedang menjalankan kewajiban agamanya untuk berbuat baik dan mengutuk kebiadaban.

Kedua kelompok kaum muslim ini merasa sedang menjalankan kewajiban agamanya. Tetapi output dari keduanya saling bertolak belakang. Artinya, pasti ada yang salah pada salah satunya. Tidak mungkin keduanya sama-sama benar, padahal apa yang dilakukan saling berseberangan.

*Pertanyaan selanjutnya, jika Anda muslim, Anda memilih untuk berdiri dimana?*

Jika Anda ikhlas dan rela agama yang Anda anut dicap sebagai agama teror, penuh kekerasan, haus darah dan menganjurkan kebencian dan barbar. Silakan Anda berdiri di belakang gerombolan teroris. Bagi saya, Anda sedang mencoreng agama Anda sendiri.

Ustad dan pembicara agama yang menganjurkan pada kekerasan, adalah orang yang sedang mencoreng wajah agama ini. Sampai saat ini saya tidak pernah dengar komentar MUI pada ceramah-ceramah Yahya Waloni yang terus menyebarkan kebencian pada agama lamanya. Saya tidak pernah mendengar kritik MUI pada mulutnya Rizieq yang bicara soal penggal kepala. 

*Saya gak pernah dengar MUI mengiritik isi ceramah Radio Rodja yang menyebarkan paham kekerasan*. Atau banyak ustad bermulut kotor dan hobi memprovokasi. Yang saya tangkap, justru sebagian pengurus MUI yang hobi berkomentar provokatif atas nama agama.

*Para politisi berkedok agama yang memanfaatkan isu terorisme untuk mengambil keuntungan politis*, adalah para perusak agama ini. MUI juga gak pernah menegur Amien Rais, yang mengancam menyerukan hayya alal jihad atau membagi Parpol menjadi Partai Allah dan partai setan. 

Dengan mengatakan teroris tidak beragama, MUI seperti mau cuci tangan. Tidak mau mengakui kenyataan.

Jika Anda meyakini Islam adalah agama damai, agama yang menganjurkan menyebarkan kasih sayang ke seluruh alam, agama yang menegakkan keadilan, maka Anda harus bersikap melawan siapa saja yang ingin membengkokkan ajaran mulia ini menjadi seruan yang penuh kengerian dan darah. Atas nama agama, Anda wajib memerangi para perusak Islam.

Kenapa penyimpangan pemahaman agama ini makin marak? Karena ustad-ustad berpaham pekok dan penuh kebencian difasilitasi untuk berbicara di TV. Karena sekolah-sekolah dan pengajian dimasuki para penganjur kekerasan. Karena di lembaga legislatif ada partai yang sering menunggangi agama demi kepentingan politiknya.

*Para laskar unyu-unyu sok beringas digembalakan untuk menyuarakan kebencian*, padahal hanya untuk kepentingan politik dan ekonomi para tokohnya saja.

Para kurcaci berteriak anti pornografi, imamnya terlibat kasus chat mesum.

Para kurcaci diarahkan berjuang membela pemimpin muslim, pemimpinnya sedang asyik membagi-bagi dana APBD.

*Para kurcaci diarahkan membela partai, Presiden dan tokoh partainya terlibat korupsi* bersama para istri simpanan.

Para kurcaci diminta sumbangan untuk kaum muslim di Allepo, padahal dananya diserahkan kepada kaum teroris di Suriah.

*Sekarang waktunya bergandengan tangan dengan siapa saja yang mencintai hidup damai*, untuk melawan biang kerok kekacauan ini. Kita berhadapan dengan para ustad penganjur kekerasan dan kebencian, stasiun TV yang menayangkan penyeru kekacauan, para politisi ngehe yang menjajakan nama Islam untuk kursi kekuasaan, para pemandu sorak teroris di media sosial, adalah pihak yang harus dihadapi setiap hari. Agar bangsa ini tidak berkembang seperti Suriah atau Libya.

*Apakah teroris tidak beragama?* Tidak, mereka beragama dan agamanya adalah Islam. Apakah mereka keyakini agama Islam secara benar? Itu masalahnya.

*Oleh sebab itu, jika umat Islam tidak mau agamanya disebut agama teroris, maka kaum muslimlah yang paling berkepentingan membersihkah tubuhnya* dari kanker ganas yang membahayakan ini.
 By Eko Kuntadhi
*WAKILRAKYAT.IniOK.com*

Tags

3 Denny Siregar (14) Aoky Vera (11) 1 Ade Armando (7) 2 Raja Bonar (7) Ninoy N Karundeng (7) Eko Kuntadhi (6) 4 Rudi S Kamri (5) Andre Vincent W (5) Iyyas Subiakto (4) Perangi Radikalisme (4) Analisis Politik (3) Politik (3) Surat Terbuka (3) BUMN (2) Birgaldo Sinaga (2) Dugaan Rekayasa (2) Jubir Teroris (2) Kejahatan Organisasi (2) Pembohongan Publik (2) Perangi Teroris (2) Tingkah Laku (2) Tirta (2) Tito Gatsu (2) Ajaran Nabi (1) Akhmad Sahal (1) Aneh Bin Nyata (1) Aoki Vera - Live (1) Aroma Koruptor (1) Asi News (1) Azab DKI (1) Balap Mobil (1) Banjir Jakarta (1) Benahi DKI (1) Berita Sidang (1) Biografi Ade Armando (1) Dikormersialisasi (1) Diluar Logika (1) Dosen Universitas (1) Dugaan Cina (1) Fakta Sejarah (1) Fraksi Tv (1) Gratis Masuk Sekolah (1) Gubernur DKI (1) Hafal Alquran (1) Halal Dan Haram (1) Hutang Negara (1) Ideologi Negara (1) Instrospeksi Diri (1) Janji Politikus (1) Jaya Wijaya (1) Joko Widodo (1) Jubir FPI (1) Kadrun Berjatuhan (1) Kebobrokan Pejabat (1) Kebodohan Gubernur (1) Kebohongan Pejabat (1) Ken Setiawan (1) Korupsi (1) Kura-Kura (1) Maling Teriak Maling (1) Masalah Reklamasi (1) Melengserkan Jokowi (1) Membela Negara (1) Mobil Kalengkaleng (1) NKRI Harga Mati (1) Neo PKI (1) Nyai Dewi Tanjung (1) Orde Baru (1) Organisasi Bermasalah (1) Ormas Bermasalah (1) Pancasila (1) Pembongkar Kasus (1) Perangi Korupsi (1) Prilaku DPR RI (1) Proxy War (1) Raja Bonar (1) Rencana Menjatuhkan (1) Revisi UU KPK (1) Sarang Teroris (1) Sejarah Kelam (1) Setia Kecurangan (1) Siapa Raja Bonar (1) Situs Dialihkan (1) Soal Banjir (1) Suara Rakyat (1) Syarat Jadi Presiden (1) Terlalu Go3blog (1) Tidak Berlangsungkawa (1) Tolak Wisata Halal (1) Tunggangi Papua (1) Umat Islam (1) Vaksin (1) Wakil Rakyat (1) Wanita Jepang (1) William (1) Wisata Netral (1)