Latest News

Sunday, April 4, 2021

[Denny Siregar] Fpi Organisasi Terroriiis ( Art 1 sd 4 )

*FPI ORGANISASI TERRRORIIIIS*

*Bagian 1 : MUNARMAN*
Sesudah tahun 1998, pasca reformasi, sebuah ormas bernama Front Pembela Islam, pimpinan Rizieq Shihab, sedang berkembang pesat.

FPI bisa dibilang dipakai oleh berbagai kepentingan yang berani membayar mereka, mulai aparat sampai pengusaha hitam. Mereka bisa beroperasi dengan mudah karena memakai baju agama, meski cara2 yang mereka lakukan gada bedanya dengan ormas preman. FPI melebarkan sayapnya ke banyak daerah dengan cepat dan nama Rizieq Shihab pun melesat ke permukaan.

Munarman, seorang pengacara yang berwatak keras, melihat perkembangan FPI sebagai peluang. Dia masuk kesana dan mulai masuk hingga berteman dengan pimpinan FPI sendiri, yaitu Rizieq Shihab. Rizieq melihat Munarman punya kemampuan, yaitu mampu mengorganisir sebuah organisasi, maka diberikanlah Munarman kepercayaan untuk ikut mengelola FPI.

FPI awalnya adalah ormas Islam dengan mazhab Ahlsunnah Wal Jamaah. Mereka lebih mirip NU dalam amaliyahnya. Tapi Munarman melihat situasi itu tidak begitu menguntungkan. Lalu dengan jaringan internasionalnya, Munarman menghubungkan FPI dengan organisasi teroris yang sedang naik daun karena kekejamannya, yaitu ISIS. 

Munarman memperkirakan saat itu, ISIS akan menguasai dunia. Maka ia lalu punya ide untuk membentuk ISIS cabang Indonesia. Dan kendaraan untuk itu, apalagi kalau bukan FPI yang sedang besar2nya. Munarmanlah yang mengenalkan paham wahabi yang keras dan kaku ke FPI.

Januari 2015, disebuah komplek perumahan bernama villa mutiara di Makassar, Munarman mengumpulkan 200 orang untuk berbaiat kepada ISIS. Besoknya, peserta baiat bertambah jadi 500 orang. Mereka semua anggota FPI, yang akhirnya sesudah dicuci otak, meyakini bahwa semua negara di dunia ini harus tunduk pada Islam. 

Proses pembaiatan itu disertai sebuah misi untuk berperang dengan jalan kekerasan seperti ISIS. Beberapa tahun sesudah proses pembaiatan di Makassar itu, ada pasangan suami istri yang kemudian berangkat ke Filipina dan meledakkan diri di Gereja Katedral Sulu. 27 orang tewas saat itu.

Informasi dari kepolisian Filipina bahwa pelaku adalah orang Indonesia, kemudian diterima polisi Indonesia. Polisi kita bergerak dan dua tahun kemudian, dapatlah jaringannya. 

Ditangkaplah puluhan orang calon teroris itu di perumahan tempat baiat di Makassar. 19 diantaranya adalah anggota FPI aktif. Tapi dua orang lolos, pasangan suami istri. Mereka berhasil meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar, meski ga ada korban jiwa.

Dari pengakuan ke 19 anggota FPI yang tertangkap itu, jejak Munarman pun tercium. Namanya disebut2. Tapi Munarman mengelak, bilang bahwa pembaiatan itu gada urusannya ma ISIS, tapi untuk membentuk perkumpulan Islam seperti OKI.

Polisi tentu tidak percaya, tapi tidak bisa menangkap begitu saja karena perlu mengumpulkan barang bukti dulu.

Munarman tidak hilang akal. Dialah dulu yang mencari cara bagaimana supaya Rizieq Shihab yang kabur ke Saudi segera pulang. Dia butuh Rizieq sebagai simbol untuk menyatukan FPI. 

Ini sebenarnya strategi licik Munarman. Riziek hanya simbol saja, tapi sebenarnya Munarmanlah yang mengendalikan FPI. Dia King Makernya. Rizieq bonekanya..

Tapi tidak ada rencana yang sempurna. Kesalahan sedikit saja, merusak segalanya..
Makin seru, tapi nanti bagian ke 2 nya ya..
Mau bikin kopi dulu.. 😄
Denny Siregar
(_*Artikel 2,3,dan 4 Teruskan pencet link di bawah ini*_....👪👫👬👇)

====
FPI ORGANISASI TERRORISS (2)

"RIZIEQ PULANG, MUNARMAN SIAP PERANG"

Lanjut kita ? Bagian kedua..
Di dalam FPI sebenarnya sudah terbelah dua faksi. Faksi yang pro Munarman dan faksi yang menolak. 

Faksi yang menolak Munarman ini curiga dengan gerakan dia yang begitu cepat sampe masuk ring satu Rizieq Shihab. Ya, Munarman memang masuk tidak dengan tangan kosong. Dia membawa dana2 asing untuk kegiatan FPI. 

Ingat ada warga Jerman yg dulu ketahuan pernah ke FPI ? Itulah salah satu jaringan pendana Munarman.

Inilah yang membuat Munarman disukai Rizieq. Apalagi ketika Munarman - dengan dana itu - membentuk laskar jihad. Laskar jihad di FPI ini tugasnya melindungi Rizieq, kalau perlu dengan korbankan nyawa. Panglimanya adalah Munarman. Mereka dilatih seperti tentara di beberapa tempat tersembunyi.

Ingat 6 orang FPI yang mati ketika tembak2an dengan polisi di jalan tol ? Ya, itu pasukan yang dibentuk Munarman. Mereka dilatih bengis dan haus darah. Siapapun yang mau mencelakakan Rizieq, habiskan. Begitu SOP nya. Nah, nanti di serial berikutnya saya akan menulis kegilaan dan kejamnya laskar jihad bentukan Munarman untuk membuat bom2 di negeri ini.

Karena faksi menolak Munarman ini semakin kuat, Munarman berfikir keras bagaimana caranya dia bisa kuasai FPI. Kuncinya ada di pulangnya Rizieq dari Saudi. Maka melalui jaringannya, diusahakanlah Rizieq pulang ke Indonesia.

Dan akhirnya Rizieq pulang. Munarman sudah menyiapkan banyak hal, seperti memerintahkan membuat baliho2 besar Rizieq di sepanjang jalan. Baliho2 ini untuk memantapkan posisi Rizieq sebagai imam besar, sebagai simbol, sebagai boneka. Tapi yang mengendalikan semua operasional dan pasukan, tetaplah Munarman.

Munarman yakin, Jokowi tidak akan berani menghadangnya. Lagian, dgn memakai tangan "seseorang", aparat sudah dipegang. Yang disebut seseorang ini adalah orang kuat yang membutuhkan Rizieq dan FPI untuk dijadikan alat politik menekan pemerintah dan publik demi agenda kemenangan. Seperti kesuksesan yang pernah mereka lakukan saat Pilgub dulu.

Inilah yang membuat Munarman percaya diri untuk menjadikan FPI sebagai senjata. Faksi yang menolak Munarman semakin terpinggirkan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, selain merapat kalau tidak bisa ditendang.

Yang tidak diperhitungkan Munarman adalah reaksi Jokowi ketika masyarat resah. Tekanan publik begitu kuat sehingga Jokowi meninggalkan zona nyamannya yang ingin penyelesaian masalah dgn suasana tetap tenang. Maka bergeraklah Pangdam Jaya untuk menggertak dengan menurunkan baliho2 Rizieq. 

Jajaran kepolisian - terutama Polda Metro - juga dirombak. Kapolda diganti dengan yang lebih keras. Kapolda baru mengganti Kapolresnya dengan yang lebih taktis di lapangan. Maka dihajarlah FPI sampai ampun2. 

Puncak ketakutan FPI adalah ketika 6 orang laskar mereka mati dalam peristiwa tembak menembak di jalan tol. Mereka tidak mengira, jajaran kepolisian yang baru bertindak lebih berani. Kader2 FPI tiarap. Simpatisan2 FPI yang masih muda, yang sedang dicuci otak lewat majelis2, dipanggil pulang ke rumah oleh orangtuanya.

Situasi berbalik arah. Rizieq ditangkap dan disidangkan. Publik bersorak. Dan faksi penolak Munarman mulai ambil posisi untuk melawan Munarman dari dalam. Situasi internal FPI - yang akhirnya dibubarkan - benar2 kacau. 

Tapi Munarman belum habis. Dia lalu merapatkan laskar jihadnya - dimana dia sebagai Panglimanya - untuk melakukan aksi yang lebih keras. Perintahnya, lindungi dan bebaskan Rizieq, dengan cara apapun. Banyak laskar jihadnya yang menolak karena takut dengan aparat sekarang yang lebih beringas. 

Tapi ada satu cabang laskar yang berani melaksanakan perintah itu. Mereka lalu merencanakan sebuah aksi yang akan membakar negeri. Rangkaian bom bunuh diri di berbagai tempat yang akan membuat Indonesia hancur secara politik dan ekonomi..

Mau cerita lagi, masih panjang. Nanti aja ya serial ke 3 lebih seru. Sementara mau seruput kopi dulu. Sabar ya... 😄
Ughhh, sedap ☕
Denny Siregar
======

FPI ORGANISASI TERRRORIS (3)

"DENSUS 88"

Filipina, Januari 2019. 
Minggu itu suasana misa berjalan dengan hikmad. Tiba2, BUM ! Sebuah bom meledak dari dalam Gereja Katedral. 27 orang meninggal ditempat sedang 77 lainnya luka. Ketika tim gegana Filipina datang, bom kedua di areal parkir meledak. 

Otoritas Filipina mengatakan, pelaku bom bunuh diri itu adalah orang Indonesia. Telpon berdering di kepolisian Indonesia ajakan untuk bekerjasama menuntaskan kasus itu. Kepolisian Indonesia juga sedang sibuk memetakan jaringan teroris yang membom 3 gereja di Surabaya.

Dari hasil pemetaan, akhirnya didapatkan petunjuk bahwa para pelaku bom bunuh diri itu adalah sepasang suami istri yang pernah berbaiat kepada ISIS di komplek perumahan villa Mutiara, Makassar tahun 2015 lalu. 

Disana juga pernah hadir Munarman.

Berdasarkan kepingan informasi itulah, Densus 88 bergerak ke Makassar. Mereka memantau situasi terus menerus. Dan pada bulan Februari 2021, puluhan orang diduga teroris ditangkap disana, 19 orang diantaranya adalah anggota FPI aktif. 

Rumah di Villa Makasar itu dijadikan tempat perekrutan dan pelatihan. Yang direkrut adalah anggota keluarga dan pasangan suami istri muda. Mereka dibaiat menjadi anggota ISIS, dicuci otak dan disiapkan untuk menjadi pengantin bom. Sayang, satu pasangan lolos dan sempat meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar.

Dari tertangkapnya anggota FPI terduga teroris itulah, didapat jejak Munarman yang diakui mereka sebagai ideolog, atau petugas yang mencuci otak mereka. Pada waktu proses pembaiatan kepada ISIS itu juga dihadiri 2 orang ustad, ustad Fauzan Anshori dan M Basri. Dua-duanya sudah meninggal.

Dari sini Densus 88 mendapat gambar besar, siapa Munarman dan jejak keterlibatannya. Munarman sendiri ketika ditanya selalu mengelak, bahwa ia hadir disana bukan sebagai ideologis tapi menyatukan umat muslim dengan niat baik.

Jaringan ISIS di villa Makassar ternyata sudah menyebar kemana2. Sebagian dari mereka adalah anggota FPI, sebagian lagi tidak terikat jaringan atau biasa disebut sebagai lone wolf, leaderless terrorist. Munarman terpojok. Tapi polisi belum cukup bukti untuk menangkapnya. 

Menangkap Munarman memang tidak mudah. Dia pengacara, jaringan politiknya kuat. Juga jaringan akar rumputnya. Polisi harus mengumpulkan bukti kuat dulu, jangan sampai sesudah ditangkap akhirnya lolos karena bukti tidak cukup.

Sementara itu Munarman sudah gelisah. Gerak geriknya sudah dibatasi. Rekening FPI ditutup. Para oknum elit politikus, aparat dan pengusaha yang dulu dekat dengannya, menjauh karena tidak ingin dikaitkan dengannya. Faksi didalam FPI yang menolak Munarman, semakin keras ingin mengeluarkannya. Rizieq juga sedang dipenjara dan tidak bisa apa-apa. 

Yang masih dekat dengan Munarman cuma laskar jihad FPI, dimana dia adalah Panglimanya. Laskar yang bisa berbuat apa saja. Mati pun tidak apa-apa. Apalagi ada "orang dalam" yang sudah memberi kode dengan mimpi bertemu Nabi, sebagai satu sinyal untuk bergerak.

Dan kali ini di satu tempat, beberapa anggota laskar jihad pimpinan Munarman merencanakan sesuatu yang jahat. Tujuannya, membuat kerusuhan dengan melakukan pemboman dimana-mana..

Situasi semakin genting. Polisi harus bergerak cepat. Jika terlambat, selesai sudah..
Bersambung..
Denny Siregar
=======

FPI ORGANISASI TERRORRIS (4 - habis )

"RENCANA RUSUH NASIONAL"
Pasca Rizieq dipenjara dan 6 orang laskar FPI mati ditembak polisi, hampir semua personel FPI tiarap. Simpatisan yang biasa kumpul di Petamburan, pulang ke rumah. Mereka tidak mau terseret2 situasi yang semakin panas..

Tetapi laskar jihad FPI bentukan Munarman tetap menyala. Mereka merencanakan serangan militan untuk balas dendam. 

Husein al Hasny, seorang warga keturunan Arab yang tinggal di Condet Jakarta mengumpulkan beberapa personil FPI yang masih punya nyali. Hasny pangkatnya di FPI adalah Wakil Ketua Bidang Jihad. Dia juragan tanah dan punya beberapa ruko di Condet yang dia sewakan. 

Perintah dari "atas" keluar, "Bikin kerusuhan.." 

Hasny kemudian menjadikan rumahnya sebagai tempat berkumpul. Mereka membangun rencana untuk menyerang saat sidang Rizieq di Pengadilan. Sasaran utama aparat. Tapi sidang pertama, mereka takut karena ketatnya penjagaan. Mereka mundur. 

Akhirnya mereka kumpul lagi dan berencana membuat bom molotov. Seorang anggota menyarankan untuk mengundang Zulaimi Agus, yang dia kenal bisa membuat bom. Zulaimi Agus warga Bekasi, bergabung di FPI baru tahun 2019. Dia bisa membuat bom jenis TATP atau triacetone triperoxide, hasil dari belajar di internet.

Sesudah Zulaimi Agus bergabung, dia banyak mengajarkan cara membuat bom TATP yang punya daya ledak tinggi, tapi sangat tidak stabil. Kena panas atau benturan sedikit, bisa meledak. Pernah sekali percobaan, bom itu disimpan di freezer dan hampir meledak. Untung cuma terbakar sedikit dan bisa disiram air. 

Bom jenis TATP ini pernah dipakai waktu teror bom di Alam Sutera tahun 2015. Panggilan keren bom ini adalah Mother of Satan.

Meski juragan tanah di condet, Husein Hasny ini pelit. Dia tidak mau membiayai operasi ini dengan uangnya sendiri. Hasny punya majelis pengajian bernama Yasin Waratib. Anggota pengajian ditarik duit atas nama infaq. Hasil infaq inilah untuk membeli bahan baku bom. Supaya komunikasi lancar, kelompok Hasny kemudian membuat grup WA. Dan bom itu mereka samarkan dengan nama "takjil".

Zulaimi berhasil membuat 5 bom TATP. Bom2 itu dia masukkan dalam kaleng susu. Selain itu, disiapkan juga bom2 pipa. Bahkan Hasny membeli air keras 1 jerigen, yang dia bagi2 dalam kantung plastik untuk disiramkan ke polisi. Rencananya, "senjata2" itu akan dibagikan ke DPC dan DPW FPI di Jakarta, untuk memulai serangan bersama.

Kapan waktu penyerangan ?

Disinilah hebatnya Munarman. Dia berhasil mengkondisikan sidang Rizieq Shihab supaya digelar offline. Sidang offline akan menarik massa, terutama dari simpatisan FPI untuk berkumpul di luar ruang sidang. Dan saat itu terjadi, serangan akan dimulai.

Bom2 TATP itu akan dipakai untuk diledakkan di luar gedung sidang dengan sasaran utama polisi yang bertugas. Bom lainnya akan diledakkan di "toko2 China". Ledakan2 besar di beberapa tempat itu diharapkan akan memicu para Lone Wolf untuk bergerak membuat kerusuhan dan menyerang aparat di jalan.

Persiapan untuk membuat kerusuhan besar seperti tahun 1998 dan waktu sidang Bawaslu Mei 2019 akan dimainkan. Api harus menyala besar, supaya chaos terjadi. Dan disaat itu terjadi, sudah ada "tim lain" yang akan memainkan agenda politiknya.

Persiapan sudah matang. Husein al Hasny, Zulaimi Agus dan teman2nya, sudah siap berperang. Bahkan mereka mengisi diri dengan ilmu kebal di Sukabumi. Tinggal tunggu waktu pengumuman kapan sidang Rizieq akan diadakan..

Tapi polisi bergerak lebih cepat. Sesudah jaringan FPI Makassar dilumpuhkan, informasi akan adanya serangan brutal dari FPI sudah didapat. Densus 88 terus memantau pergerakan Husein al Hasny dan kawan2. Dan pada waktu yang tepat, mereka semua digulung tanpa bisa melawan..

Cerita yang saya bagi dalam 4 seri ini tujuannya untuk memberikan pemahaman apa yang sedang terjadi sekarang. Saya mengumpulkan keping2 peristiwa dari mana saja, dan menyajikannya sebagai sebuah gambaran.

Kita patut berterimakasih pada jajaran Kepolisian dan TNI atas peran besar mereka mengungkap dan menggulung FPI, yang awalnya ormas preman biasa, tapi dalam perjalanannya disusupi dan dibangun untuk menjadi organisasi teror seperti ISIS atau Boko Haram di Nigeria. 

Terorisme di negeri ini belum habis. Sel2 mereka, hasil baiat di perumahan Villa Makassar sudah menyebar kemana2. Tidak mudah untuk mendeteksi keberadaan mereka, karena sudah berbaur dengan masyarakat. Tapi minimal, daya hantam mereka sudah berkurang banyak.

Yang perlu kita tunggu sekarang adalah, kapan Munarman bisa ditangkap ? Dari semua jejak yang ada, peran Munarman terlihat sangat penting disana. Dialah King Maker sebenarnya. Semoga tidak lama lagi, polisi berhasil menemukan bukti kuat keterlibatannya.

Sudah ya, capek juga nulisnya. Mau seruput kopi dulu sambil memantau perkembangan situasi yang ada..

Seruputt.... ☕☕
Denny Siregar


No comments:

Post a Comment

Tags

3 Denny Siregar (14) Aoky Vera (11) 1 Ade Armando (7) 2 Raja Bonar (7) Ninoy N Karundeng (7) Eko Kuntadhi (6) 4 Rudi S Kamri (5) Andre Vincent W (5) Iyyas Subiakto (4) Perangi Radikalisme (4) Analisis Politik (3) Politik (3) Surat Terbuka (3) BUMN (2) Birgaldo Sinaga (2) Dugaan Rekayasa (2) Jubir Teroris (2) Kejahatan Organisasi (2) Pembohongan Publik (2) Perangi Teroris (2) Tingkah Laku (2) Tirta (2) Tito Gatsu (2) Ajaran Nabi (1) Akhmad Sahal (1) Aneh Bin Nyata (1) Aoki Vera - Live (1) Aroma Koruptor (1) Asi News (1) Azab DKI (1) Balap Mobil (1) Banjir Jakarta (1) Benahi DKI (1) Berita Sidang (1) Biografi Ade Armando (1) Dikormersialisasi (1) Diluar Logika (1) Dosen Universitas (1) Dugaan Cina (1) Fakta Sejarah (1) Fraksi Tv (1) Gratis Masuk Sekolah (1) Gubernur DKI (1) Hafal Alquran (1) Halal Dan Haram (1) Hutang Negara (1) Ideologi Negara (1) Instrospeksi Diri (1) Janji Politikus (1) Jaya Wijaya (1) Joko Widodo (1) Jubir FPI (1) Kadrun Berjatuhan (1) Kebobrokan Pejabat (1) Kebodohan Gubernur (1) Kebohongan Pejabat (1) Ken Setiawan (1) Korupsi (1) Kura-Kura (1) Maling Teriak Maling (1) Masalah Reklamasi (1) Melengserkan Jokowi (1) Membela Negara (1) Mobil Kalengkaleng (1) NKRI Harga Mati (1) Neo PKI (1) Nyai Dewi Tanjung (1) Orde Baru (1) Organisasi Bermasalah (1) Ormas Bermasalah (1) Pancasila (1) Pembongkar Kasus (1) Perangi Korupsi (1) Prilaku DPR RI (1) Proxy War (1) Raja Bonar (1) Rencana Menjatuhkan (1) Revisi UU KPK (1) Sarang Teroris (1) Sejarah Kelam (1) Setia Kecurangan (1) Siapa Raja Bonar (1) Situs Dialihkan (1) Soal Banjir (1) Suara Rakyat (1) Syarat Jadi Presiden (1) Terlalu Go3blog (1) Tidak Berlangsungkawa (1) Tolak Wisata Halal (1) Tunggangi Papua (1) Umat Islam (1) Vaksin (1) Wakil Rakyat (1) Wanita Jepang (1) William (1) Wisata Netral (1)